JAKARTA - Indonesia akan membangun pengembangan pabrik biopelet berbahan baku tandan kosong kelapa sawit di KEK Sei Mangkei, Sumatera Utara. Pembangunan ini akan menggandeng investor dari Jepang.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan antara Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dengan PT PTEC Research & Development (PTEC), perusahaan penelitian dan pengembangan industri kimia organik asal Jepang.
Pabrik biopelet ini dengan kapasitas olah 1 juta ton tandan kosong per tahun atau setara dengan produksi biopelet sebesar 200.000 ton per tahun.
Penandatangan Heads of Agreement (HoA) kerja sama dilakukan oleh Wakil Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Denaldy Mulino Mauna dan Direktur PTEC Research & Development Suwaki Yasufumi.
Denaldy Mulino Mauna, mengatakan, kerja sama tahap awal pengembangan biopelet tandan kosong telah dilaksanakan oleh PTPN VIII (anak usaha PTPN III) dengan PTEC untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pengeringan teh sebagai substitusi wood pellet yang harganya semakin mahal.
“Untuk tahap selanjutnya, PTPN III dan PTEC akan menyusun Studi Kelayakan (FS) Pengembangan Pabrik Biopelet tandan kosong kapasitas 1 juta ton tandan kosong/tahun setara 200 ribu ton biopelet/tahun di KEK Sei Mangkei, dengan orientasi pasar lokal dan ekspor,” kata Denaldy dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (27/12/2022).
PTEC menargetkan proses persiapan pembangunan pabrik biopelet dapat dimulai pada 2023 dengan kebutuhan lahan seluas 32 Ha di KEK Sei Mangkei. Denaldy menyampaikan, PTPN sebagai Holding BUMN Perkebunan, memiliki komitmen besar dalam pengembangan bisnis Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Follow Berita Okezone di Google News