LAPORAN kasus gagal ginjal akut memang sudah berhenti sejak Oktober kemarin. Meski demikian, masih banyak kekhawatiran bahkan mungkin paranoia terhadap keadaan anak. Apalagi, belakangan ini musim tidak menentu membuat anak lebih mudah sakit.
Permasalahan gagal ginjal akut (GGA) sendiri, diklaim akibat obat sirup yang tercemar zat etilen glikol (EG). Ikatan dokter anak indonesia (IDAI) mengungkapkan ada gejala khas GGA yang perlu diwaspadai oleh orang tua. Jika dialami anak, diimbau segera ke Rumah Sakit rujukan GGA.
"Pertama kali cek jumlah air kencing dalam 6-12 jam itu seperti apa, apakah berkurang atau tidak. Kalau berkurang, sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit rujukan yang bisa diberikan antidotum (penawar GGA) di situ," terang Ketua IDAI Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) dalam Konferensi Pers bersama IDI secara online, Rabu (9/11/2022).
Kandungan EG yang diklaim bisa menyebabkan GGA, tentu perlu diwaspadai. Berdasarkan temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kemarin, mengangetkan adanya kandungan EG melampaui ambang batas dari ketentuan yaitu hampir 100%.
"Kalau ukuran anak memiliki ginjalnya kecil, kalau minum cemaran EG tinggi banget (seperti temuan BPOM), bisa jadi masalah. Memang fakta yang ada, ditemukan korbannya banyak balita," kata dr Piprim.
Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) menyebut, kadar tersebut berbahaya lantaran melampaui ambang batas yang telah ditentukan yaitu tidak lebih dari 01,%.
Wakil ketua Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Prof Keri Lestari menerangkan bahwa bila EG dikonsumsi oleh anak, bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Sehingga perlu adanya, pengecekan lebih lanjut dari BPOM dan segala pihak terkait untuk hal ini.
Follow Berita Okezone di Google News