"Ini sampai 50-90% itu amazing banget, wah itu bukan lagi soal cemaran bisa jadi replacement. Cemaran itu kecil sekali tidak boleh lebih dari 0,1% yang masih aman digunakan. Apalagi digunakan lebih dari itu, pantes anak kecil itu terjadi masalah pada tubuhnya," terang Wakil Ketua IAI Prof Keri dalam kesempatan yang sama.
Sekadar informasi, untuk mendiagnosa seseorang memiliki gangguan ginjal, biasanya dilakukan dengan tes ureum dan kreatinin. Dari keduanya, tes kreatinin diketahui paling banyak dipakai untuk mendiagnosis masalah ginjal pada seseorang.
Dituturkan Matthew Justyn, Product Specialist Prodia, secara volume atau penggunaannya di masyarakat, tes kreatinin paling banyak dipakai. Sebab tes ini biaya yang dikeluarkan relatif terjangkau dengan hasil tes yang keluar lebih cepat
Namun, selain dari dua tes ini, ternyata ada tipe tes lain yang bisa dilakukan untuk menilai fungsi ginjal yakni tes Cystatin C. Tes Cystatin C punya hasil tes pengujian yang dinilai lebih baik daripada ureum dan kreatinin, terkait faktor sensitivitas.
Follow Berita Okezone di Google News
(mrt)