Kapasitas produksi maksimum untuk stem cell alogenik adalah 80 miliar sel atau setara dosis 1.000 pasien dan 15.000 liter secretome. Kolaborasi pun dilakukan karena sel punca menjadi salah satu metode pengobatan yang aman dan direkomendasi.
“Kami bekerja sama dengan berbagai Universitas di Indonesia, khususnya sebagai pelopor dalam penelitian aplikasi klinis sel punca untuk indikasi osteoarthritis, luka bakar, dan patah tulang,” jelas dr. Sandy.
Pada 2021, sel punca pun dikembangkan di tiga rumah sakit, yaitu RSUD dr. Moewardi, RSUP dr. Sardjito, dan RS Hasan Sadikin untuk uji klinis sel punca pada pasien Covid-19 gejala berat, dengan dana hibah dari Ristek-BRIN dan dibawah pengawasan BPOM. Saat ini, kolaborasi pun bertambah di RSUP dr. Sardjito dan RSJP Harapan Kita untuk aplikasi klinis sel punca bagi pasien penderita cedera tulang belakang dan jantung.
Follow Berita Okezone di Google News
(hel)