OBAT penurun darah tinggi penting diketahui orang dengan penyakit hipertensi. Karena, obatan-obatan ini akan membantu mengontrol tekanan darah.
Jika dibiarkan, hipertensi akan berkembang kepada penyakit-penyakit komplikasi lain yang berbahaya seperti gangguan pada mata, disfungsi seksual, stroke, gagal ginjal, hingga gangguan jantung.
Bila tekanan darah Anda di atas ambang batas normal atau 130/80 mmHg atau lebih, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat penurun darah tinggi.
Berikut daftar obat penurun darah tinggi beserta cara kerja dan efek sampingnya, dirangkum dari situs American Heart Association, Selasa (9/11/2021).
1. Diuretik
Obat penurun darah tinggi di urutan pertama yakni diuretik. Diuretik ini dapat membantu tubuh membuang kelebihan natrium atau garam dan air yang pada gilirannya dapat membantu mengontrol tekanan darah. Obat ini sering digunakan dalam kombinasi dengan terapi resep tambahan.
Beberapa obat diuretik dapat menurunkan suplai mineral potasium dalam tubuh Anda. Beberapa gejala efek sampingnya yakni kram kaki hingga kelelahan. Jika dokter Anda merekomendasikan obat diuretik, Anda dapat mencegah kehilangan kadar kalium dengan meminum cairan atau tablet yang mengandung kalium.
Baca Juga : 13 Cara Menurunkan Darah Tinggi, Jangan Sepelekan Hipertensi!
2. Beta-blocker
Selanjutnya ada beta-blocker. Obat penurun darah tinggi yang satu ini bekerja dengan cara mengurangi detak jantung, beban kerja jantung dan output darah jantung, yang pada gilirannya juga membantu menurunkan tekanan darah. Namun, ada beberapa kemungkinan efek samping seperti insomnia, tangan dan kaki dingin, kelelahan, detak jantung lambat, hingga kemungkinan impotensi yang dapat terjadi.
3. ACE inhibitor
Obat penurun darah tinggi di urutan berikutnya ada ACE inhibitor. Angiotensin-converting enzyme atau ACE inhibitor ini membantu tubuh memproduksi lebih sedikit angiotensin. Angiotensin sendiri adalah bahan kimia yang menyebabkan arteri menjadi sempit. Dengan demikian, obat ini membantu pembuluh darah Anda lebih rileks dan terbuka, yang pada gilirannya, menurunkan tekanan darah.
Ada beberapa kemungkinan efek samping dari penggunaan obat penurun darah tinggi yang satu ini. Di antaranya saja ruam kulit, batuk kering dan batuk kronis, hingga dalam kasus yang jarang terjadi, kerusakan ginjal. Perempuan yang sedang hamil tidak boleh menggunakan obat ini.
Follow Berita Okezone di Google News