Ketiga, momentum covid-19 dan momentum digital. Pandemi covid-19 telah mengubah paradigma dan lifestyle dalam hal pembiasaan baru, yakni digitalisasi. Pembatasan mobilitas selama pandemi covid-19 telah mempercepat dan mengakselerasi digitalisasi di berbagai aspek kegiatan ekonomi.
"Momentum digitalisasi membuka peluang terbukanya pasar yang lebih luas termasuk bagi UMKM yang dijalankan pesantren," sebut Nizar.
Baca juga: Sekolah Tatap Muka, Kemenag: 52% Guru RA dan Madrasah Sudah Divaksin
Lebih jauh ia melihat ada satu keunggulan yang dimiliki pesantren, yaitu Market Ekonomi Potensial. Kebutuhan consumers goods (FMCG) di atas 90 juta masyarakat hidup di sekitar pesantren. Itu merupakan market ekonomi yang besar, selain juga potensial bagi pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf).
"Dengan usaha serius, kita yakin pesantren tidak hanya menjadi pelaku, melainkan menjadi motor utama pengembangan dan Penguatan UMKM. Bagaimanapun UMKM dengan pesantren include di dalamnya, telah terbukti menjadi penggerak ekonomi nasional," pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(han)