KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menegaskan penyelenggaraan kegiatan wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran (MICE) serta penyelenggaraan event harus menerapkan protokol kesehatan berbasis Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) agar tidak terjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaran Kegiatan (Events) Kemenparekraf Rizki Handayani saat Sosialisasi Protokol Kesehatan CHSE MICE dan Event di lingkungan internal Kemenparekraf di Balairung Soesilo Soedarman, Selasa 3 November 2020 menjelaskan, penyelenggaraan kegiatan MICE dan event ini melibatkan berbagai pihak dan menyerap banyak tenaga kerja.
Baca juga: Apa Itu CHSE Pariwisata dan Ekonomi Kreatif?
Untuk itu, Kemenparekraf harus mendorong para stakeholder termasuk penyelenggara kegiatan untuk mengimplementasikan penerapan kesehatan secara disiplin.
“Sektor ini melibatkan banyak pihak. Ada penyelenggaranya, kemudian peserta hingga event organizer yang membantu penyelenggara kemudian vendor yang menyediakan logistik kebutuhan event tersebut. Sehingga kita harus peduli agar semua pihak memenuhi dan mengimplementasikan protokol kesehatan agar tidak terjadi klaster baru penyebaran Covid-19,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Okezone, Rabu (4/11/2020).
Saat Sosialisasi Protokol Kesehatan CHSE MICE dan Event di lingkungan internal Kemenparekraf hadir seluruh pejabat eselon satu dan eselon dua baik secara virtual maupun offline. Pada kesempatan tersebut hadir pula band Gigi yang digawangi Armand Maulana sebagai perwakilan dari pelaku industri event.
Pertunjukan band Gigi ini juga merupakan salah satu bentuk implementasi protokol kesehatan chse dimana sebelum melakukan penampilan mereka melakukan rapid test dan saat tampil diatas panggung selalu berjaga jarak serta menggunakan masker.
Baca juga: Kunjungan Wisatawan Mancanegara September 2020 Turun hingga 88,95 Persen
Rizki menjelaskan, pelaku industri MICE dan event telah mengapresiasi panduan protokol kesehatan, bahkan sudah ada pihak-pihak tertentu yang meminta protokol tersebut dalam bahasa Inggris.
"Mereka sangat mengapresiasi bahwa Indonesia sudah memiliki protokol kesehatan ini. Kita harapkan, setiap Kemenparekraf menggelar kegiatan protokol ini bisa diikuti dan dilaksanakan dengan baik. Protokol ini tetap jalan meskipun nantinya vaksin sudah ada," ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News