JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui, Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang harga energi baru terbarukan (EBT) tidak menjamin target bauran EBT 23% akan terealisasi di tahun 2025. Meski begitu, beleid itu dinilai pemerintah sebagai satu proses untuk mencapai target yang sudah ditetapkan.
Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM Harris mengatakan, keberadaan Perpres EBT tidak bisa dipahami sebagai satu instrumen yang mampu menjawab semua target dan tujuan pemerintah dalam penyediaan energi baru terbarukan secara serentak.
Baca Juga: Harta Karun EBT di RI 400 Gigawatt, Baru Segini yang Dimanfaatkan
Melainkan, satu proses dan komitmen otoritas untuk menyediakan EBT di Indonesia dalam kerangka Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan yang sudah dituangkan dalam kebijakan energi nasional.
"Tidak bisa juga kita sebut bahwa adanya Perpres ini semuanya akan selesai. Kita juga tidak bisa menjanjikan seperti itu. Itu target nasional yang sudah di ditetapkan dalam kebijakan energi nasional, jadi itulah kita sedang berproses untuk mencapai target itu," ujar Harris saat dihubungi MNC News Portal, Jakarta, Selasa (27/10/2020).
Pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang 2020 yang terkontraksi akibat pandemi Covid-19 pun masih menjadi tantangan lain dari realisasi 23% EBT. Sementara dalam perencanaan awal pemerintah mengacu pada pertumbuhan ekonomi di kisaran 7-8%.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai, Perpres EBT diperlukan untuk mendukung pencapaian target energi terbarukan di Tanah Air. Meski langkah itu butuh kerja keras secara kolektif antara Kementerian ESDM dan pemangku Kebijakan lainnya.
"Rancangan Perpres EBT sudah disiapkan sejak akhir 2019 dan mulai dibahas intensif di tingkat Kementerian ESDM dan stakeholders lainnya sejak April 2020. Memang Perpres ini diperlukan karena untuk mendukung pencapaian target ET," katanya kepada MNC News Portal.
Follow Berita Okezone di Google News