SEORANG mantan tahanan politik di Myanmar membagikan tips tentang bagaimana bertahan dalam isolasi di tengah pandemi virus corona (COVID-19) yang memaksa banyak negara memberlakukan penguncian (lockdown) dan membuat banyak orang “terkurung” di dalam rumah mereka.
Myanmar berada hampir lima dekade di bawah pemerintahan junta militer yang menekan perbedaan pendapat dan pembangkangan, memenjarakan para pengkritik pemerintah, serta menutup negara itu sementara membuat keadaan ekonomi memburuk.
Aktivis pro-demokrasi Bo Kyi adalah salah satu dari ribuan orang yang dipenjara oleh junta. Dia menghabiskan delapan tahun di balik jeruji besi pada 1990-an. Selama masa hukumannya, pria berusia 56 tahun itu pernah menghabiskan 12 bulan di sel isolasi selebar 2,5 meter x 3,5 meter yang hanya dilengkapi mangkuk sebagai toiletnya dan tikar untuk tidur.
Pekan lalu dia mem-posting di Facebook mengenai cara mengatasi isolasi bagi rekan senegaranya yang tidak keluar rumah karena khawatir akan pandemi virus corona di Myanmar, negara dengan sistem kesehatan yang dinilai minim.
"Saya ingin memastikan orang tidak terlalu sedih," kata Bo Kyi sebagaimana dilansir South China Morning Post, Kamis (9/4/2020).
"Lakukan sesuatu! Ini adalah obat terbaik ketika Anda (dalam) isolasi," tulisnya dalam posting tersebut.
Selama penahanannya, Bo Kyi memfokuskan dirinya untuk belajar bahasa Inggris, dibantu oleh seorang penjaga yang ramah yang setiap hari menyelundupkan halaman dari kamus. Dia akan menghafal setiap kata, lalu memakan halaman kamus itu untuk menghancurkan bukti.
Bo Kyi mengatakan bahwa menerima kenyataan dan menghindari berita negatif membantu membuatnya tetap waras. Dia menambahkan bahwa dia juga biasa bermeditasi dan berjalan 6.000 langkah sehari untuk tetap sehat.
Myanmar sejauh ini hanya melaporkan 21 kasus Covid-19, termasuk satu kematian, tetapi para ahli mengatakan angka pengujian yang rendah berarti jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.
Ada kekhawatiran sistem kesehatan negara akan mudah kewalahan ketika kasus meningkat. Myanmar diperkirakan memiliki kurang dari 200 ventilator untuk populasi 55 juta.
Follow Berita Okezone di Google News