Selain itu ustadz Mumu Mudzakir menegatakan, imam dan makmum| memiliki aturannya sendiri, seperti dalam mengatur shaf sholat. Berikut ini adalah aturannya:
Imam:
1. Imam berdiri di barisan paling depan, dan memastikan bahwa sebelum berjamaah dimulai, makmum sudah siap serta shafnya rapi. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
Artinya: "Dari Anas bin Malik R.A., berkata, Rasulullaah SAW., bersabda: Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya sholat" (HR. Muslim).
2. Sebelumnya, imam menunggu adanya iqomah atau qomat sebagai tanda sholat berjamaah akan dimulai.
3. Imam membaca niat, Surah Alquran dan harus membacanya lebih keras agar makmum dapat mendengarnya.
4. Sebagai imam harus hafal dan fasih dalam membaca surah yang akan dilafalkan.
Makmum:
1. Merapikan shaf atau barisan sholat walaupun makmumnya hanya sedikit, misalnya sholat berjamaah di rumah dengan keluarga (istri dan anak-anak).
2. Membaca surah dengan nada rendah, tidak seperti imam yang harus mengerasakan suaranya. Setelah imam membaca Al Fatihah, lalu makmum menjawan Aamiin (untuk sholat Subuh, Magrib, Isya).
3. Makmum mengikuti gerakan sholat imam, namun tidak mendahului dan memperlambatnya (gerakan). Contohnya, jika sholat subuh berjamaah, ketika imam membaca doa qunut makam makmum harus mengikutinya, walau biasanya tidak pernah (membaca qunut).
4. Ketika imam lupa akan salah satu ayat, maka makmum wajib mengingatkannya dengan mengucapkannya dengan nada sedikit keras agar imam dapat mendengarnya.
5. Kemudian, saat imam tiba-tiba batal sholat maka salah satu makmum harus langsung menggantikannya, yakni dengan maju beberapa langkah ke depan untuk menggantikannya.
Follow Berita Okezone di Google News