VARIAAN baru Covid-19 yakni Eris di Inggris memang membuat lonjakan kasus yang cukup mengkhawatirkan. Varian Eris juga disebut-sebut lebih menular dari varian lainnya.
Lantas, benarkah sub varian ini memiliki daya tular lebih parah dari pendahulunya? Berikut ulasannya, dilansir dari laman Insider, Minggu, (13/8/2023).
WHO sendiri meyakini bahwa sub varian Eris bisa menimbulkan peningkatan risiko bagi kesehatan masyarakat global. Pasalnya, menurut laporan mereka sub varian satu ini memang cenderung lebih mudah menular dari varian lainnya.
“Semua yang kami lihat hingga saat ini dengan varian ini menunjukkan bahwa ia memiliki sifat yang memungkinkannya sedikit lebih mudah menular daripada para pesaingnya," ujar seorang ahli penyakit menular yang merupakan profesor emeritus di Universitas California, John Swartzberg, kepada Insider.
Meski begitu, Swartzberg menyebut bahwa pihaknya sejauh ini belum bisa memastikan apakah varian Eris termasuk mematikan. Namun, menurutnya cukup bisa menimbulkan masalah kesehatan manusia.
“Kami belum melihat bukti sampai saat ini bahwa itu lebih mematikan. Artinya, itu mungkin memang baru hanya mengganggu masalah kesehatan,” lanjutnya.
Seperti diinformasikan sebelumnya, Eris sendiri saat ini dianggap sebagai jenis virus Covid-19 yang cukup dominan di AS. Sub varian tersebut pertama kali muncul pada bulan Februari 2023, dan merupakan varian dari XBB, subvarian Omicron. Namun, Eris mulai benar-benar merebak pada bulan Juli 2023.
Follow Berita Okezone di Google News