Di masa pandemi, bahan alami seperti jahe merah menjadi incaran banyak orang. Jahe dianggap mampu membuat tubuh lebih sehat dan bugar, dengan begitu diharapkan tubuh kuat melawan virus, termasuk SARS-CoV2 penyebab Covid-19.
Dalam studi yang dilakukan di Universitas Pakuan Bogor, terdapat 3 jenis jahe yang dikenal masyarakat Indonesia, jahe putih atau jahe gajah (Zingiber officinale var. officinale), jahe emprit (Z. officinale var. amarum), dan jahe merah (Z. officinale var. rubrum).
"Ketiga varietas ini sebagian dapat ditangguhkan dari kandungan minyak esensial yang ada di setiap jahe dan digunakan untuk tujuan yang berbeda," tulis laporan berjudul 'Red Ginger (Zingiber officinale var. rubrum): Its Chemical Constituents, Pharmacological activities and Safety.
Terkait dengan khasiat di dalam jahe merah, diketahui bahwa minyak esensial yang terkandung lebih tinggi dari jenis jahe lainnya. Itu kenapa jahe merah memiliki bau dan rasa pedas yang lebih kuat.
Ada banyak penelitian yang mengkonfirmasi manfaat jahe merah terhadap gejala penyakit, misalnya anti inflamasi, antioksidan, antiemetik, antibakteri, dan antidiabetik. "Jahe merah dianggap sebagai obat herbal yang aman dan hanya sedikit efek sampingnya," kata peneliti.
Pada manfaat antibakteri, jahe merah terbukti mampu menekan pertumbuhan berbagai bakteri menular umum termasuk Staphylococcus aureusand Listeria monocytogenes.
Baca Juga : Manfaat Jahe Merah Selain Hangatkan Tubuh: Cegah Sakit Kepala hingga Jantung
Tidak hanya itu, kandungan gingerol dan metabolit fenolik yang ada di jahe merah mampu menghambat pertumbuhan Helicobacter pyloris. Ini menunjukkan potensi baru penggunaan jahe merah dalam memerangi penyakit saluran cerna yang berhubungan dengan H. pylorirelated.
Jahe merah juga dikatakan minim efek samping. Karena itu, Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) telah memberikan status GRAS pada jahe untuk digunakan sebagai suplemen makanan.
Follow Berita Okezone di Google News