Pandemi Covid-19 menghadirkan polemik di seluruh lini kehidupan. Bukan hanya soal nyawa manusia yang dipertaruhkan, ekonomi yang tidak bisa stabil bahkan cenderung merosot, tapi juga soal kelayakan hidup seseorang.
Poin terakhir itu bisa dibaca dari masalah dalam keluarga yang semakin kompleks. Apakah Anda semakin harmonis dengan pasangan selama pandemi berlangsung atau malah sebaliknya? Masalah yang cukup penting juga adalah pengendalian kehamilan yang terus melemah.
Ya, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyoroti sekali permasalahan ini. Selama pandemi berlangsung, tercatat sudah ada 400 ribu kehamilan yang terjadi dan pengguna kontrasepsi yang menurun.
Dua hal tersebut merupakan calon lahirnya masalah baru yang ada di dalam keluarga. Kehamilan yang tidak direncananya, salah satunya karena lepasnya kontrasepsi, berisiko memperkeruh rumah tangga.
Beban akan semakin berat, terlebih situasinya tidak dipersiapkan dengan matang sebelumnya. Bahkan, BKKBN menyatakan dengan tegas kalau program KB terancam gagal di saat pandemi Covid-19 ini.
"Dalam situasi seperti sekarang, ini berdampak sangat luas. Sebab, selama pandemi ini, kita tahu beberapa fasilitas kesehatan dijadikan sebagai tempat pelayanan pandemi Covid-19. Hal tersebut berdampak pada pengurangan pelayanan yang dikhususkan untuk ibu dan anak, termasuk pelayanan KB," terang Deputi Bidang KB KR BKKBN dr. Eni Gustina, MPH, dalam Webinar 'Perayaan Hari Kontrasepsi Sedunia 2020', kemarin.
Demikian juga adanya pembatasan, walaupun tidak lockdown seperti negara lain, membuat masyarakat terbatas melakukan aktivitas. Misalnya, keluarga jadi takut untuk mendatangi fasilitas kesehatan.
Follow Berita Okezone di Google News