Eni pun coba menjelaskan hasil studi yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes), didapati fakta bahwa 30 persen puskesmas yang tidak aktif selama Covid-19. Bahkan, yang lebih mencengangkan lagi, Posyandu yang aktif hanya 19,2 persen.
"Data ini memberi gambaran bahwa akses mendapat layanan kesehatan, khususnya pelayanan KB, akan sangat terganggu," tuturnya.
Secara garis besar, BKKBN menyimpulkan ada 5 faktor yang menjadi alasan program KB terancam gagal, yaitu:
1. Terbatasnya akses masyarakat menuju fasilitas kesehatan.
2. Selama pandemi Covid-19, fasilitas kesehatan dibanjiri pasien yang terinfeksi Covid-19.
3. Fasilitas kesehatan lebih memprioritaskan penanganan penyakit yang disebabkan oleh Covid-19 yang kasusnya semakin hari semakin meningkat.
4. Pasangan usia subur menunda menandatangi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan KB karena kekhawatiran akan tertular.
5. Fasilitas kesehatan yang menyediakan pelayanan kontrasepsi tutup, karena provider pelayanan KB belum sepenuhnya memiliki sarana yang diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19.
Follow Berita Okezone di Google News
(hel)