Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Penelitian Terbaru: Meski Tanpa Gejala Anak-Anak Lebih Mudah Sebarkan Virus Corona

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Sabtu 22 Agustus 2020 18:30 WIB
https: img.okezone.com content 2020 08 22 620 2265736 penelitian-terbaru-meski-tanpa-gejala-anak-anak-lebih-mudah-sebarkan-virus-corona-LwF6l6Lx14.jpg Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A A A

STUDI terbaru di Rumah Sakit Umum Massachusetts (MGH) dan Mass General Hospital for Children menyatakan bahwa anak-anak lebih mudah menyebarkan virus corona. Penelitian ini pun memberi perhatian pada orang tanpa gejala (OTG) yang dinilai sangat berisiko mempeluas sebaran virus.

Penelitian dilakukan dengan mempelajari 192 anak yang dicurigai terinfeksi virus corona atau anak yang terbukti melakukan kontak dengan pasien Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan dari 192 anak, 49 di antaranya dinyatakan positif. Info mengejutkan lain, jumlah virus di dalam saluran pernapasannya jauh lebih banyak dari orang dewasa yang tengah dirawat intensif di rumah sakit.

"Saya begitu terkejut saat tahu bahwa jumlah virus atau viral load luar biasa tinggi, terutama dalam dua hari pertama infeksi mulai menyerang tubuh,"ujar Direktur MGH Cystic Fibrosis Center dan penulis utama studi, dr. Lael Yonker, dikutip dari New York Post.

Dia menambahkan, ada beberapa fakta yang mengagetkan karena selama ini rumah sakit hanya berfokus pada pencegahan yang ditargetkan pada orang dewasa dengan anggapan mereka penyebar paling memungkinkan. Tetapi, kenyataannya OTG anak yang paling mudah menyebarkan.

anak covid

Baca Juga:  Pandemi Covid-19, Kasus Diabetes Tipe 1 pada Anak Naik Dua Kali Lipat

Lebih lanjut, Direktur Pusat Penelitian Imunologi dan Biologi Mukosa di MGH dr. Alessio Fasano menegaskan para ahli kesehatan ternyata banyak yang keliru bahwa orang dewasa adalah korban paling banyak dari pandemi ini, tapi abai pada mereka yang OTG.

"Anak-anak ini tidak kebal virus dan gejala yang mereka idap tidak berhubungan dengan keterpaparan dan infeksi. Kita semua tidak boleh mengabaikan anak-anak sebagai penyebar potensial virus corona," tegasnya.

Dalam studi disebutkan bahwa hampir setengah dari anak-anak yang terinfeksi Covid-19 tidak mengalami demam. Hal ini yang akhirnya perlu diwaspadai, karena patokan yang banyak dipakai adalah 'cek suhu sebelum masuk'.

"Dari fakta ini, bisa diterangkan bahwa seberapa besar kemungkinan kamu mengetahui setiap kasus Covid-19 dengan cek suhu? Jawabannya hanya 50 persen dari setiap waktu," ungkap Kepala Penyakit Menular Anak di RS Nasional Anak-Anak di Washington DC, dr Roberta DeBiasi.

Follow Berita Okezone di Google News

Pakar menekankan, Anda mesti melakukan tindakan lain untuk mencegah penyebaran karena anak-anak ini akan lewat begitu saja saat cek suhu. Ini terjadi, sekali lagi, karena kebanyakan dari kelompok anak-anak, mereka terinfeksi Covid-19 tanda demam.

Di sisi lain, penelitian ini pun menerangkan bahwa saat tubuh anak terinfeksi Covid-19, keparahannya tidak seperti orang dewasa. Meski demikian, risiko menyebarkan virus menjadi semakin besar karena kelompok anak tidak terdeteksi.

"Salah satu reaksi keparahan Covid-19 pada anak adalah masalah jantung akibat respons imun terhadap virus. Itu merupakan komplikasi yang parah dan anak yang mengalami kondisi ini semakin banyak," papar Profesor Fasano, pakar pediatri di Harvard Medical School.

Baca Juga: New Normal, 5 Tips Buat Anak Happy saat Main di Luar Rumah

Fasano menambahkan, studi ini memberikan fakta yang sangat dibutuhkan pembuat kebijakan agar membuat keputusan terbaik bagi sekolah, pusat penitipan anak, atau lembaga lain yang melayani anak.

"Anak-anak adalah kemungkinan sumber penyebaran virus ini dan hal itu harus dipertimbangkan dalam tahap perencanaan membuka kembali sekolah," tutur Profesor Fasano.

1
2
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini