KABAR duka kembali menghiasi panggung hiburan Indonesia, setelah artis senior Henky Solaiman tutup usia hari ini. Sebagai artis senior, Henky memang dikenal sebagai sosok yang ramah terhadap para juniornya.
Memang, sampai saat ini belum jelas apa penyebab utama meninggalnya Henky Solaiman. Meski demikian, dia memang memiliki riwayat penyakit kanker usus.
Karena penyakit ini juga, membuat dirinya harus menyudahi karier di dunia hiburan tanah air. Dia memutuskan untuk fokus dalam mengatasi masalah yang dialami.
Kanker usus sudah menjadi masalah yang banyak dialami masyarakat sekarang. Namun, secara garis besar ada beberapa tanda yang bisa dikenali dari penyakit penyebab Henky Solaiman meninggal dunia.
Baca Juga: Henky Solaiman Meninggal, Kenali Gejala Awal Kanker Usus
Diterangkan Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr Ari Fahrial Syam, SpPD, gejala kanker usus yang kerap dialami penderitanya ialah buang air besar berdarah.
Pola defekasi yang berubah baik mudah diare atau sembelit secara bergantian, sakit perut berulang, berat badan turun, pucat tanpa sebab yang jelas, bahkan pada beberapa pasien, saat diraba perutnya, terasa seperti ada benjolan.
Lantas, berapa lama sih sebenarnya angka ketahanan hidup penderita kanker usus besar berdasarkan stadiumnya? Angka ketahanan hidup sendiri, sering digunakan oleh para dokter sebagai cara paling umum untuk mendiskusikan perkiraan perjalanan penyakit seseorang (prognosis).
Saat didiagnosis mengidap suatu penyakit tertentu, pasien mungkin ingin mengetahui bagaimana “nasib” orang lain yang juga memiliki kondisi yang sama dengannya. Meski pada beberapa orang, mengetahui angka ketahanan hidup tidak ada gunanya atau bahkan cukup menakutkan.
Follow Berita Okezone di Google News
Angka ketahanan hidup penderita kanker usus besar (atau disebut juga kanker kolorektal), biasanya berbeda-beda, bergantung pada stadium kanker yang diderita. Secara sederhana, angka ketahanan hidup dapat diartikan sebagai perkiraan berama lama seorang pasien dengan keadaan sama dengan Anda mampu bertahan dengan kanker usus besar yang dialami setelah pertama kali divonis.
Namun, perlu diingat bahwa angka ini bukanlah patokan utama mengenai sampai berapa lama Anda dapat hidup. Angka ini hanya membantu Anda dalam mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai sejauh apa pengobatan kanker yang Anda lakukan akan berhasil.
Angka ketahanan hidup penderita kanker usus besar menginformasikan seberapa lama Anda dapat bertahan setelah pertama kali mendapatkan diagnosis kanker. Umumnya, angka ketahanan hidup penderita kanker minimal lima tahun, itu sebabnya ia disebut angka ketahanan hidup lima tahun.
Baca Juga: Keluarga Benarkan Henky Solaiman Meninggal Karena Kanker Usus
Meski begitu, tidak berarti bahwa Anda akan bersih dari kanker pada jangka waktu lima tahun. Bisa saja Anda mampu bertahan selama lima tahun setelah didiagnosis namun masih harus menjalankan pengobatan, meski pada beberapa orang bisa pula mengalami kesembuhan. Angka harapan hidup relatif adalah cara yang lebih akurat untuk memperkirakan dampak kanker usus besar.
Faktor lain yang juga dapat memengaruhi angka ketahanan hidup seseorang dengan kanker usus besar, antara lain tingkat keganasan kanker, perubahan genetik pada sel-sel kanker, pengobatan yang didapatkan, dan seberapa baik sel kanker merespons pengobatan.
Seperti yang dilaporkan oleh bank data National Cancer Institute’s SEER pada situs cancer.org, berikut adalah data dari orang-orang yang didiagnosis mengidap kanker usus besar antara tahun 2004 dan 2010.
Stadium Tingkat ketahanan hidup 5 tahun
I 92%
IIA 87%
IIB 65%
IIIA 90%
IIIB 72%
IIIC 53%
IV 12%
Baca Juga: Napak Tilas Karier Henky Solaiman, Berawal dari Teater Sukses di Layar Kaca
Hasil penelitian yang dikeluarkan oleh National Cancer Institute’s SEER menunjukkan bahwa dengan stadium IIIA atau IIIB memiliki angka kelangsungan hidup yang lebih baik daripada mereka dengan kanker stadium IIB. Padahal, sebelumnya disebutkan bahwa semakin awal kanker ditemukan, maka semakin tinggi pula angka ketahanan hidup 5 tahunnya. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Kemungkinan, terjadinya perbedaan tersebut diakibatkan adanya perbedaan sistem dan alat yang digunakan untuk mengukur ketahanan hidup setiap fase kanker berbeda. Misalnya saja, kanker yang kini dianggap sebagai stadium IIIC dulu dikelompokkan menjadi stadium IIIB dan begitu juga sebaliknya. Apalagi, sel kanker usus besar tertentu dapat menjadi lebih ganas.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Follow