Kumpulan Berita
Komisaris Pemerintah Kolonial (Regeeringscommissaris) untuk Yogyakarta dan Residen Surakarta kala itu, Baron Huibert Gerard Nahuys van Burgst, langsung ke Ngawi untuk memantau kondisi di Blora.
Perang Jawa yang diinisiasi oleh Pangeran Diponegoro kian membara di antara tahun 1827 - 1828. Peperangan besar terjadi di Rembang, yang kini masuk wilayah Jawa Tengah.
Bahkan desakan Belanda untuk Keraton Yogyakarta menangkap Raden Ronggo Prawirodirjo III begitu kuat, ketika pemberontakan dan kekacauan bermunculan di Ponorogo.
Marsekal Herman Willem Daendels menjadi Gubernur Jenderal di Batavia, yang kini menjadi Jakarta. Sosok Daendels ini tiba pada 5 Januari 1808 di kota terbesar di Pulau Jawa kala itu.
Tuanku Pasaman dengan pasukannya melakukan operasi di sekitar hutan.
Pejabat Belanda itu konon beberapa kali menerima uang suap dari sejumlah orang di Keraton Yogyakarta, demi menjanjikan beberapa jabatan strategis di keraton.
Pangeran Diponegoro gagal memenangi Parang Jawa, imbas perselisihan antara Pangeran Diponegoro dan Kiai Mojo dua tokoh sentral di Perang Jawa.
Selain keris, konon Pangeran Diponegoro punya benda pusaka panah dengan kesaktiannya.