Kumpulan Berita
Israel diyakini telah melakukan pelanggaran hukum perang menyusul insiden ledakan pager dan walkie-talkie di Lebanon.
Pada Selasa (17/9/2024), ledakan pager milik anggota Hizbullah yang telah diisi bahan peledak telah menewaskan 12 orang dan melukai hampir 3.000 orang.
Dia mengatakan kali ini pihaknya menerima terlalu banyak cedera serupa dan menggambarkannya sebagai kejadian yang hampir berulang.
Meski digembor-gemborkan jika dalang di balik ledakan itu badan intelijen negara itu, Mossad, namun Israel tak bergeming sama sekali.
Hingga saat ini, ada satu divisi di utara yakni divisi ke-36 yang berarti pemindahan ini akan meningkatkan pasukan di sana secara signifikan.
Sebuah video merekam ledakan itu, memperlihatkan seorang pria tergeletak di tanah dan orang-orang panik, beberapa berteriak, berlarian.
Korban jiwa ledakan pager di Lebanon terus bertambah setelah sekitar 5.000 pager yang digunakan di beberapa wilayah Lebanon meledak secara bersamaan.
Amerika Serikat (AS) membantah keterlibatannya dalam ledakan pager yang menewaskan belasan orang dan ribuan lainnya luka-luka di Lebanon,