JAKARTA - Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Perekonomian, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia) Franky Oesman Widjaja menegaskan transformasi digital terbukti turut berperan menyelamatkan perekonomian Indonesia.
Setidaknya perekonomian digital Indonesia terbukti mampu menjadi penopang kinerja pertumbuhan perekonomian nasional.
Pada tahun 2022, 40% nilai transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia. Tak hanya itu, pada tahun 2023, Indonesia juga tercatat menjadi negara peringkat keenam dengan jumlah perusahaan startup terbanyak di dunia.
“UMKM memiliki potensi yang sangat besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/9/2023).
Melalui model kemitraan Inclusive Closed Loop yang merupakan salah satu legacy dari ASEAN-BAC 2023, seluruh pemangku kepentingan termasuk pemerintah dan swasta bekerja sama untuk memberikan pendampingan melekat secara konsisten kepada petani dan UMKM.
Follow Berita Okezone di Google News
“Mereka diberikan akses kepada teknologi digital tepat guna, literasi keuangan dan pembiayaan, serta pemasaran sehingga mampu meningkatkan produktivitas, meningkatkan daya saing dan naik kelas,” tuturnya
Managing Director Sinar Mas, Ferry Salman menyatakan bahwa, hadirnya dukungan lintas pihak juga lintas negara, akan memberi ruang bagi UMKM untuk berkembang bahkan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kawasan.
“Sebagai entitas bisnis, Sinar Mas bergotong royong bersama lintas pihak berupaya membangun ekosistem yang sehat bagi usaha kecil untuk bertumbuh, melalui optimalisasi teknologi digital dan pendampingan sehingga peran mereka sebagai penggerak perekonomian semakin kuat serta berkelanjutan,” katanya.
“Kemitraan dalam ASEAN-BAC ini kami harapkan membuka jalan yang lebih luas bagi sektor usaha kecil di Indonesia mampu menikmati sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kawasan, dalam hal ini Asia Tenggara,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua ASEAN-BAC yang adalah Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid, sebelumnya memaparkan bahwa ASEAN-BAC melalui lima isu prioritas dan delapan legacy project telah berhasil menggapai beberapa pencapaian dalam isu transformasi digital.
Salah satunya yakni system ASEAN QR Code yang hingga saat ini sudah berhasil terhubung dengan beberapa negara seperti Indonesia dengan Singapura, Thailand dan Malaysia. Begitu juga Vietnam dengan Thailand serta Thailand dengan Kamboja yang juga sudah saling terhubung.
Bentuk transformasi digital ini tentu mampu mendorong usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terus bertumbuh, hingga bukan tak mungkin turut bersaing secara global dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital. Lebih dari itu, transformasi digital lain dalam legacy project yakni Wiki Entrepreneur dan Marketplace Lending Platform, juga telah berhasil mendukung UMKM mengakses informasi dan pembiayaan yang tepat untuk peningkatan kapasitas pertumbuhan usahanya.
Untuk diketahui ASEAN-BAC merupakan wadah bagi pebisnis dari seluruh negara anggota ASEAN untuk membantu mewujudkan Sentralitas ASEAN sebagai visi utama kawasan ini. Sebagai pemimpin ASEAN-BAC 2023, KADIN Indonesia memiliki tujuan yang jelas, yakni mempercepat transformasi kawasan melalui inovasi dan inklusivitas.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Follow