SALAH satu dokter spesialis penyakit dalam, Desca Medika Hertanto baru-baru ini mempertanyakan kondisi polusi udara di Jakarta. Dengan mengkaitkan kepada penyakit ginjal, dokter Desca menuturkan bahwa terjadinya polusi udara juga ternyata membuat dampak ke kesehatan ginjal.
Hal itu dikarenakan udara kotor yang terhirup dalam tubuh akan masuk ke aliran darah dan di filtrasi oleh ginjal. Sehingga akan membuat ginjal akan menjadi radang dan merusak ginjal itu sendiri.
“Pm 2.5 juga menyebabkan kerusakan endotelial. Jika endotelial rusak maka endotelium terganggu (dinding pembuluh darah diginjal rusak). Padahal ginjal itu organ yang vaskularisasinya tinggi, karena harus memfilter sebanyak 20% darah dari jantung,” kata dr Desca, dikutip dalam Twitternya.
Apabila pembuluh darah pada ginjal sudah mengalami kerusakan, maka kebocoran pada ginjal juga dapat terjadi. Tidak hanya itu, kemungkinan terburuk apabila partikel udara masuk juga akan mengganggu sistem RAAS (Renin Angiotensin Aldosteron System) yang mana hormon ini mengatur tentang tekanan darah dan resistensi pembuluh darah pada tubuh.
Jika hal itu terjadi, maka tekanan darah kemungkinan akan mengalami peningkatan, dan itu lagi-lagi akan merusak kesehatan ginjal. Meskipun saat ini pemerintah belum mengeluarkan kebihajakan khusus.
Akan tetapi, menurut dr Desca untuk meminimalisir hal itu disarankan agar masyarakat tetap menggunakan masker, sebagian tindakan perlindungan dalam mencegah terpaparnya polusi udara. “Masker udah paling dasar sih sekarang. Jaga diri kalian yakk mentemen,” ucap dr Desca.
Follow Berita Okezone di Google News