GENERASI muda saat ini memang disebut lebih sensitif dan cengeng hingga mendapatkan julukan Generasi strawberry . Disebut strawberry, lantaran gampang lembek dan lebih mudah mateng.
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan, Generasi Stroberi (Strawberry Generations) merupakan produk yang dibentuk oleh orang tua helikopter. Di mana mereka (orang tua) terlalu ikut campur terhadap masalah serta pencapaian anak-anaknya.
"(Orangtua) terlalu ikut campur dan terlalu melindungi. Bahkan kalau misalkan di di sekolah gitu, ya ada grup orang tua, itu semua acara anak-anak orang tua ikut campur," katanya dalam seminar media bertajuk 'Mendidik Remaja yang Kuat Secara Mental dan Sosial' secara virtual.
Menurut dr. Piprim, fenomena generasi stroberi ini juga berpengaruh terhadap kesiapan mental anak itu sendiri. Di mana dalam hal apapun mereka selalu dalam perlindungan dan dibantu orang tuanya, tanpa bisa memecahkan masalahnya sendiri.
Hal itulah yang menjadikan anak-anak atau remaja generasi stroberi tidak siap terhadap mentalnya. Mereka akan kesulitan menghadapi tantangan hingga risiko yang akan dihadapinya kelak. "Bagaimana anak itu mau mentalnya kuat, ketika semuanya orang tua ikut campur. Nah ini rada-rada ngeri, kenapa orang tua (selalu) ikut campur?" ujarnya.
"Jadi mungkin harus seimbang antara bimbingan dan otonomi," tambahnya.
Follow Berita Okezone di Google News