BAJU Adat Tanimbar Maluku memang sempat menjadi pencarian di internet, setelah digunakan oleh Presiden Jokowi pada Rapat Tahunan MPR RI 2023. Banyak orang penasaran dengan busana yang digunakan Jokowi dan makna dibalik baju adat tersebut.
Baju adat tersebut tampak memiliki detail teik (cawat) atau umban tenun dengan perpaduan warna hitam dan merah yang tampak menyilang menghiasi bagian luar kemeja putihnya. Jokowi juga mengenakan aksesori ikat kepala berwarna hitam, dengan bulu di sisi kanan.
Nah, berikut beberapa fakta menarik tentang pakaian adat Tanimbar Maluku dilansir dari berbagai sumber. Pakaian adat masyarakat Tanimbar terdiri dari teik yang seperti ikat pinggang guna menutupi kemaluan atau cawat, dalam Fordata disebut ceper atau eman bagi laki-laki.
Selama ini wanita sering menggunakan tais atau sarung yang dalam bahasa Fordata disebut bakan jika terbuat dari benang katun, sedangkan yang terbuat dari anyaman daun lontar/koli disebut bakan aloan.
Di pergelangan tangan dan pergelangan kaki kenakan gelang atau cincin kuningan. Ada juga aksesoris tambahan berupa kalung marjan berbentuk besar yang dikenakan oleh wanita dan pria.
Menenun tanda tangan ikonik
Simbolisme pulau Tanimbar berasal dari tangan para penenun yang terampil merangkai benang-benang berwarna indah, dan menganyamnya menjadi berbagai bentuk kerajinan ekonomi kreatif. Tekstil atau yang disebut tais di Tanimbar bahkan layak dijadikan barang untuk keperluan tradisional.
Kain tenun Tanimbar ala Maluku ini tidak hanya cantik karena perpaduan warnanya, tetapi juga memiliki corak yang berbicara dengan filosofi hidup penduduk setempat, sehingga memiliki daya tarik tersendiri.
Pola unik penuh filosofi
Pola dan warna tekstil Tanimbar cukup beragam. Kain ini menampilkan garis-garis bersih yang diselingi dengan pola-pola sederhana yang terinspirasi dari keindahan alam daerah Tanimbar. Mulai dari sampel hewan, tumbuhan hingga manusia.
Follow Berita Okezone di Google News