Realisasi pasokan batu bara ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN Grup sepanjang tahun 2022 sebesar 992 ribu metrik ton. Sedangkan ke IPP sebesar 1,5 juta metrik ton.
"Kami memastikan supply batu bara untuk pembangkit terjaga. Tak hanya rantai pasok yang terjamin, secara kualitas kami memastikan batu bara yang deliver ke pembangkit terjaga kualitasnya," ujar Kanapi.
Selain ke IPP dan PLN Grup, salah satu pendongkrak pertumbuhan volume penjualan batu bara pada tahun lalu dari penjualan ke industri non kelistrikan sebesar 1,1 juta metrik ton. Realisasi ini bahkan tumbuh 1.535% dibandingkan tahun 2021.
Dari capaian ini, Perusahaan mencetak pendapatan sepanjang tahun 2022 sebesar Rp2,41 triliun. Perusahaan juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp146,39 miliar atau tumbuh 1.040% dibandingkan tahun 2021 yang mampu menopang pertumbuhan kinerja PLN EPI dan juga Holding pada tahun 2022 kemarin.
Kanapi juga menjelaskan setelah terbentuk Holding Sub Holding di tubuh PLN, PLN Batu Bara Niaga semakin lincah melakukan pengembangan bisnis. Hal ini terbukti sepanjang tahun 2022, perusahaan mampu melebarkan bisnis niaga batu bara dengan penambahan pelanggan tak hanya IPP namun juga industri non kelistrikan.
"Pengembangan sayap bisnis ini mampu meningkatkan pendapatan dan laba Perusahaan di tahun 2022 kemarin," katanya.
Follow Berita Okezone di Google News
(dni)