Polisi mengatakan penyerangan terhadap wanita itu terjadi pada 4 Mei tetapi menjadi berita utama nasional pada Kamis, (20/7/2023) setelah videonya mulai viral di media sosial. Pemerintah federal telah meminta semua perusahaan media sosial untuk menghapus video dari platform mereka.
Forum Pemimpin Suku Adat (ITLF) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kekejaman telah dilakukan di sebuah desa di distrik Kangpokpi terhadap perempuan dari komunitas suku Kuki-Zo. ITLF juga menuduh bahwa para wanita telah diperkosa beramai-ramai.
"Perkosaan beramai-ramai terhadap perempuan terjadi setelah desa dibakar dan dua laki-laki - satu paruh baya dan satu remaja - dipukuli sampai mati oleh massa," kata ITLF sebagaimana dilansir BBC.
Tetapi pengaduan polisi yang diajukan oleh kerabat salah satu wanita mengatakan hanya satu dari mereka yang diperkosa beramai-ramai. Ditambahkan bahwa wanita ketiga telah dipaksa untuk menelanjangi tetapi dia tidak terlihat dalam video tersebut.
Polisi mengatakan bahwa insiden itu terjadi pada 4 Mei dan kasus penculikan serta pemerkosaan dan pembunuhan telah didaftarkan di distrik Thoubal.
Serangan itu telah dikutuk oleh politisi di seluruh bagian.
Menteri federal Smriti Irani, menyebutnya "benar-benar tidak manusiawi".
Beberapa pemimpin oposisi juga mengkritik pemerintah Partai Bharatiya Janata (BJP) karena tidak berbuat cukup untuk memadamkan kekerasan di negara bagian tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News
(sst)