DUBAI – Pembakaran Alquran di Swedia kembali terjadi. Aksi tersebut dilakukan pria pengungsi asal Irak bernama Salwan Momika, dan atas izin Pengadilan Swedia. Momika mengatakan, pembakaran Alquran itu ia lakukan sebagai wujud 'kebebasan berbicara'.
Paus Fransiskus pun mengutuk pembakaran Alquran yang telah berulangkali terjadi, mengatakan bahwa mengatakan bahwa tindakan itu membuatnya marah dan muak.
Pemimpin umat Kristen dunia itu juga menolak mengizinkan tindakan pembakaran Alquran sebagai bentuk kebebasan berbicara.
“Buku apa pun yang dianggap suci harus dihormati untuk menghormati mereka yang mempercayainya," kata Paus Fransiskus dalam wawancara dengan surat kabar Uni Emirat Arab Al Ittihad, yang diterbitkan pada Senin, (3/7/2023).
"Saya merasa marah dan muak dengan tindakan ini. "Kebebasan berbicara tidak boleh digunakan sebagai sarana untuk merendahkan orang lain dan mengizinkan (hal itu) ditolak dan dikutuk,"pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News