JAKARTA – Presiden Soekarno kerap berurusan dengan Belanda ketika memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bahkan Sang Proklamator itu pernah nyaris dieksekusi oleh pemerintah penjajahan Belanda.
Kisah itu diceritakan dalam Majalah Api Islam terbitan tahun 1962, yang berjudul “Soekarno Menemukan Tuhannya”. Saat itu Soekarno tengah ditahan Belanda di sebuah daerah bernama Dicool.
Salah seorang penjaga tahanan datang menemuinya. Rupanya, penjaga tahanan itu baru mengikuti rapat dengan kepala tahanan Belanda dan ingin berbicara dengan Soekarno usai mendengar hasil rapat hari itu.
Kepada Soekarno, penjaga tahanan itu membocorkan hasil rapat, yang menyatakan Soekarno akan dieksekusi oleh regu tembak.
Sang penjaga tahanan, yang merupakan pendukung Soekarno, menawarkan bantuan agar Sang Putra Fajar bisa melarikan diri dari tahanan. Dia menyanggupi membantu mempersiapkan orang-orang Indonesia yang ada di tahanan tersebut.
Mendengar tawaran tersebut, Soekarno tak langsung menjawab. Setelah berpikir sejenak dia kemudian berkata: “Saya mau tanya sama Tuhan saya dulu,” katanya.
Si penjaga yang merasa waktu sudah kritis dan mendesak, keberatan dengan jawaban Soekarno tersebut. Namun, Soekarno tetap meminta waktu untuk bertanya kepada Tuhan.
Soekarno lantas membuka Alqurnan terjemahan yang ada di dalam saku bajunya. Luar biasanya, ayat yang ia dapatkan berbunyi “apabila datang ajal mereka tak bisa maju sesaat dan juga tidak bisa mundur.” Lembar berikut yang dibukanya juga berisikan ayat yang berbunyi; “Di mana kalian berada maut akan menyusul kamu sekalipun kamu ada di benteng yang kokoh.”
Dari dua ayat tersebut, Soekarno menyimpulkan bahwa jika dia harus tewas dieksekusi besok pagi, maka ia tidak bisa menghindar sekalipun berlari ke hutan atau lautan. Namun kalau memang besok belum ajalnya, jangankan hanya satu regu tembak jitu, satu Batalyon penembak jitu pun Soekarno akan tetap hidup.
Follow Berita Okezone di Google News