DIABETES memang kerap disebut sebagai induk dari segala penyakit. Biasanya, diabetes terjadi karena gaya hidup tidak sehat yang dilakukan seseorang. Tapi, selain dari gaya hidup diabetes juga terjadi karena faktor keturunan loh.
Itulah sebabnya, anak-anak juga bisa terkena diabetes. Memang, ketika anak-anak terkena diabetes maka mereka harus rajin mengecek kesehatan ke dokter. Pertanyaanya, apakah pengobatan diabetes tersebut dicover oleh BPJS?
Direktur Utama RSAB Harapan Kita dr. Ockti Palupi Rahayuningtyas, MPH, MH.Kes mengatakan ada dua alat dalam pengobatan diabetes pada anak, yang tidak ditanggung BPJS antara lain jarum suntik insulin dan alat pengecek darah (glucose stik).
Sehingga orang tua harus mengeluarkan uang sekira Rp1-Rp2 juta untuk pembayaran alat jarum suntik selama satu bulan. Namun untuk alat cek darah tidak disebutkan. Dikatakan anak dengan diabetes, minimal harus empat kali dalam sehari melakukan suntik insulin sebagai pengobatan.
"Insulin ditanggung oleh BPJS tapi sayangnya jarum itu yang tidak ditanggung oleh BPJS, sehingga memang mau tidak mau keluarga itu harus mengeluarkan Rp1 sampai Rp2 juta," kata dr Ockti kepada wartawan di Gedung RSAB Jakarta.
"Untuk itu bayangkan dia sehari minimal empat kali harus suntik ya 4 kali x 30 hari itu kira-kira costnya ya satu juta dua juta lah, dan anak juga harus cek kadar gula darahnya pakai glucose stik itu juga nggak ditanggung," jelasnya.
Follow Berita Okezone di Google News