"Moneternya pro-stability, makroprudensialnya pro-growth, likuiditasnya kami jamin lebih, ada DP 0%, bahkan kami akan terus berkreasi mendorong pembiayaan dan kredit, memastikan kredit tahun ini bisa 10-12%, bahkan bisa lebih," tambahnya.
Dia menambahkan sejumlah bank punya potensi kredit tumbuh lebih dari 12%, sepanjang bank itu prudent. BI pun melakukan digitalisasi besar-besaran, tidak hanya menargetkan QRIS 45 juta pengguna, tidak hanya BI-FAST 1 miliar untuk volume transaksi harian, tetapi juga ASEAN 5 connectivity. Semua hal itu menjadi pilar, dan tentu juga ditambah dengan Rupiah Digital yaitu Proyek Garuda.
"Kami juga akan mengelola dan memperdalam pasar uang, mendorong inklusi ekonomi dan keuangan, UMKM, ekonomi dan keuangan syariah, juga ekonomi hijau. Kami juga akan dorong dan beberapa kebijakan lain dengan pemerintah. Itulah evaluasi kebijakan di 2022 dan arah kebijakan BI di 2023, transparansi, jelas kami komunikasikan, because we believe, kalau kita mengkomunikasikan secara lebih baik dan masyarakat, investor, perbankan, dunia usaha believe in what we do, adalah suatu capaian rational expectation hypothesis," pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(fik)