JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menyebutkan sejumlah tantangan yang akan membayangi pelaku usaha pada 2023.
Dia menjelaskan, salah satu tantangan itu adalah resesi ekonomi global yang dapat berimbas pada industri padat karya yang berorientasi ekspor, seperti produk tekstil, alas kaki dan pakaian.
Resesi dikhawatirkan akan menyebabkan turunnya permintaan ekspor dari negara-negara yang selama ini menjadi tujuan ekspor andalan.
"Hal ini bakal membebani pengusaha di tengah kenaikan upah minimum yang baru saja ditetapkan. Dampak lanjutannya adalah para pengusaha bakal akan menahan laju ekspansi dan produksi, apalagi bagi sektor-sektor yang kena dampak langsung penurunan ekspor," ujar Arsjad dalam keterangan di Jakarta seperti dilansir Antara, Jumat (30/12/2022).
Arsjad menambahkan, beberapa regulasi baru juga turut menjadi perhatian Kadin di antaranya adalah pengenaan cukai produk plastik, minuman berpemanis dalam kemasan, serta kebijakan Zero Over Dimension and Overload (ODOL).
BACA JUGA:Tenang, Indonesia Punya Bekal Kuat Hadapi Ancaman Resesi 2023
Arsjad Rasjid menyebut pihaknya memahami, sampah dari kemasan plastik merupakan ancaman serius untuk lingkungan, dan minuman berpemanis berkontribusi terhadap penyakit diabetes yang merupakan salah satu silent killer terbesar di Indonesia.
Namun kebijakan tersebut harus mempertimbangkan dengan matang daya saing usaha, mengingat alternatif kemasan ramah lingkungan dan kesadaran konsumen terhadap ancaman kemasan plastik terhadap lingkungan masih rendah.
Follow Berita Okezone di Google News