JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi karbon di sektor transportasi, dengan melakukan pengembangan angkutan massal yang ramah lingkungan.
Menhub mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi emisi karbon yaitu dengan terus mengembangkan angkutan massal perkotaan.
Mengingat, sektor transportasi khususnya di wilayah perkotaan berkontribusi sebagai sumber polusi dan meningkatkan emisi karbon.
BACA JUGA:Mengintip Harta Kekayaan Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan yang Punya Utang Rp1
Adapun sejumlah angkutan massal dibangun di kawasan perkotaan seperti MRT, LRT, KRL, Bus Rapid Transit (BRT) dan juga ankutan antar perkotaan (angkot).
“Bahkan kami memberikan perhatian khusus pada pengembangan BRT dengan menyiapkan skema Buy The Service (BTS), di mana pemerintah memberikan subsidi kepada operator BRT untuk menjalankan operasionalnya. Diharapkan, dengan pengembangan angkutan massal ini, meningkatkan minat masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan massal,” kata Menhub dalam keterangan tertulis, Kamis (3/11/2022).
Menhub mengatakan, selama tiga tahun skema BTS berjalan, sudah beroperasi angkutan massal BRT di 11 kota di Indonesia yakni di Medan, Palembang, Yogyakarta, Solo, Denpasar, Bandung, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Banyumas dan Bogor, yang telah melayani di sebanyak 45 koridor dengan total armada bus sebanyak 791 unit.
Lanjutnya, untuk mewujudkan angkutan massal perkotaan yang lebih ramah lingkungan, Kemenhub juga berupaya menyediakan pelayanan bus listrik.
Follow Berita Okezone di Google News