Blok Rokan dipastikan tetap menjadi andalan untuk mengerek produksi minyak nasional. Karena itu produksi minyak dari Blok Rokan tidak boleh turun. "Untuk itu tidak boleh ada penurunan produksi," katanya.
Manajemen PHR memilik lima pilar inovasi yang bakal dijalankan guna mencapai target produksi.
Pertama adalah pengembangan manusia. Kualitas para pekerja juga menjadi kunci untuk menjalankan berbagai program yang sudah dicanangkan perusahaan.
Kedua adalah risk management. Salah satu caranya,lanjut Dody, dengan mengimplementasikan penggunaan teknologi melalui Artificial Intelligence guna melakukan pengawasan secara real time. Digitalisasi tersebut juga akan berdampak terhadap performa operasional.
"Selanjutnya ada performance management dengan memastikan maintenance serta business leadership dan kolaborasi dengan ratusan mitra kerja," ungkap Dody.
Saat ini rata-rata produksi blok Rokan mencapai 161 ribu barel per haru (BPH). Realisasi ini sekitar 30% dari produksi Subholding Upstream Pertamina dan berkontribusi 26% dari produksi nasional.
Produksi sebanyak itu telah berkontribusi terhadap penerimaam negara yakni sekitar Rp30 triliun. dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ataupun pajak.
Follow Berita Okezone di Google News
(dni)