Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) BPSDMI Restu Yuni Widayati menyampaikan, asesmen TVET 4.0 juga bermanfaat bagi industri dan pemangku kepentingan lainnya.
Industri dapat memilih institusi sebagai mitra sesuai keterampilan yang dibutuhkan.
Hasil asesmen dapat menjadi referensi bagi industri untuk memilih mitranya dalam mengembangkan keterampilan 4.0 sesuai kebutuhan industri.
Dengan memahami status atau kemajuan TVET, industri dapat mengembangkan strategi kemitraannya dan mengembangkan keterampilan 4.0 bersama-sama.
Pemangku kepentingan lain termasuk mitra pembangunan, asosiasi, LSM, universitas, pusat penelitian, profesional, dan pemangku kepentingan terkait lainnya juga dapat menggunakan hasil asesmen sesuai dengan peran masing-masing.
Terdapat dua jenis asesmen TVET 4.0, yaitu Asesmen Mandiri dan Asesmen Internal.
Asesmen Mandiri dilakukan oleh institusi pendidikan tinggi sesuai arahan dari tim asesmen TVET 4.0. Hasilnya kemudian diserahkan kepada tim asesmen.
Sedangkan Asesmen Internal dilakukan oleh institusi pendidikan tinggi sesuai kebutuhan masing-masing dan hasilnya tidak wajib diserahkan kepada tim asesmen TVET 4.0.
“Asesmen TVET 4.0 diharapkan berkontribusi pada penciptaan sistem pengembangan keterampilan industri 4.0 yang lebih baik, sehingga lulusan kampus Kemenperin semakin siap menghadapi tantangan global di era industri 4.0 ini,” pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(ZWD)