Arif menekankan pentingnya meningkatkan layanan angkutan laut perintis sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara optimal. “Lakukan evaluasi yang berkesinambungan atas pelayanan perintis yang telah ada, dengarkan masukan dari para pengguna layanan dan tindaklanjuti dengan cepat, sehingga manfaat pengoperasian kapal perintis dapat dirasakan oleh masyarakat dengan maksimal," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Hendri Ginting, menyampaikan bahwa pada tahun 2022 ini telah terselenggara sebanyak 117 trayek angkutan laut perintis yang melayani 548 pelabuhan singgah, di mana 44 trayek dioperasikan oleh PT Pelni melalui mekanisme penugasan sesuai Perpres Nomor 2 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Kapal Perintis Milik Negara, dan 73 trayek lainnya dioperasikan oleh perusahaan pelayaran swasta melalui mekanisme pelelangan umum. Sedangkan untuk Rede Transport terselenggara 16 trayek yang dilayani oleh PT Pelni melalui mekanime penugasan sebagai bagian dalam mendukung program keperintisan.
“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pelayanan angkutan laut perintis merupakan sarana yang sangat dibutuhkan masyarakat terutama pada daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan. Angkutan laut perintis ini telah beroperasi selama puluhan tahun yang konsisten sebagai bentuk kehadiran Negara dalam membantu mobilitas penumpang dan barang, serta perekat atau penghubung pulau-pulau di Indonesia,” jelas Capt. Ginting.
Capt. Ginting mengungkapkan, bahwa saat ini ruang fiskal/alokasi anggaran Pemerintah terbatas, sehingga Pemerintah didorong untuk dapat mengelola anggaran secara bijak, efisien dan efektif. Oleh karena itulah menurut Capt. Ginting, pihaknya melakukan analisa passenger factor untuk mengidentifikasi ruas-ruas trayek kapal perintis.
“Untuk ruas-ruas trayek kapal perintis yang load factor nya sudah tinggi akan ditawarkan ke sektor swasta/komersial. Sedangkan untuk ruas-ruas yang load factor nya rendah dan/atau terdapat trayek berhimpit akan dilakukan efisien. Selain itu pemodelan jaringan trayek kapal perintis yang optimal diharapkan dapat menciptakan anggaran yang efisien namun tetap bermanfaat untuk menumbuhkan ekonomi pada daerah yang disinggahi,” terang Capt. Ginting.
Capt. Ginting mengungkapkan jumlah trayek di 2023 masih sama dengan Tahun 2022 sebanyak 117 trayek. Hal ini menurutnya mengidentifikasikan bahwa Pemerintah tetap ingin menjaga konektivitas daerah, khususnya daerah 3TP (Tertinggal, Terluar, Terpencil dan Perbatasan), namun juga juga mendorong keterlibatan sektor swasta karena pada bulan ini terdapat 1 (satu) kapal komersial milik swasta yang meyanai ruas perintis Pagimana – Wakai – Gorontalo.
“Kapal tersebut sudah berada di Pelabuhan Gorontalo sejak pertengahan bulan dan telah mengantongi persetujuan trayek, namun demikian masih dalam proses pngurusan bbm subsidi,” terang Capt. Ginting.
Follow Berita Okezone di Google News
(dni)