JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau Holding BUMN Pangan (ID FOOD) mencatat realisasi penggunaan produk dalam negeri selama sepekan mencapai Rp57,5 miliar.
Angka ini meliputi transaksi gula, ikan beku dan produk kelautan, beras, daging sapi, ayam, minyak goreng, garam, hingga non pangan seperti karung atau kemasan plastik.
Angka realisasi penggunaan produk dalam negeri diperoleh melalui kegiatan aksi afirmasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) antara ID FOOD dan Kementerian PUPR.
Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan mencatat pihaknya terus berupaya meningkatkan penggunaan produk pangan dalam negeri yang dilakukan melalui penguatan rantai pasok hulu-hilir dan transaksi penjualan.
BACA JUGA:Harga Pangan Naik, Sumbernya Pasti Impor
"Hal ini sebagai bentuk realisasi perusahaan menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan penggunaan produk lokal Indonesia," ungkap Frans, Jumat (3/7/2022).
Upaya ini juga sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir, di mana perusahaan pelat merah memprioritaskan penggunaan dan penyerapan produk dalam negeri.
Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi ID FOOD, Adhi Cahyono Nugroho pun menjelaskan minat masyarakat untuk memilih dan mengkonsumsi produk pangan dalam negeri sangat besar, terbukti dengan tingginya potensi transaksi yang bisa dicatatkan dalam periode singkat selama 7 hari pelaksanaan kegiatan.
“Upaya Holding BUMN Pangan ID FOOD untuk terus memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk pangan, telah menghasilkan sejumlah transaksi dan penjajakan kerja sama dengan berbagai pihak seperti swasta, BUMN, BUMD, serta lembaga dan instansi,” jelasnya.
Adhi menyebut banyak produk pangan dan non pangan ID FOOD yang telah mengantongi sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), diantaranya Crude Palm Oil (CPO) sebagai bahan dasar minyak goreng dengan tingkat TKDN hingga 99,6%, gula, garam dan produk ID FOOD group lainnya.
Follow Berita Okezone di Google News