JAKARTA - Mengolah sampah jadi energi dan bisa menjadi pengganti LPG nyatanya sudah diimplementasikan. Hal ini dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM).
PHM melakukan inovasi sosial dengan menjadikan masyarakat di sekitar wilayah operasi mandiri energi, melalui program Wasteco berupa pemanfaatan gas metana hasil olahan sampah.
PHM memanfaatkan gas metana hasil olahan sampah itu selain bisa menggantikan LPG untuk kebutuhan memasak, juga membuka peluang untuk pengembangan kegiatan usaha masyarakat.
Senior Manager External Communication & Stakeholders Relation Subholding Upstream Pertamina Hermansyah Y Nasroen mengatakan, SHU PHM bekerja sama dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar dan masyarakat setempat mengolah sampai menjadi energi tepat guna, yaitu gas metana atau wasteko.
Baca Juga: Tak Lama Lagi LPG Bakal Diganti Kompor Listrik
Gas metana selanjutnya digunakan berbagai kebutuhan masyarakat yaitu substitusi LPG, lampu penerangan jalan dan lainnya. Ini adalah upaya mengolah sampah menjadi energi yang bersih dan tepat guna serta langsung bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar.
"Sampah biasanya kotor, jorok dan bau, kini dikembangkan menjadi energi yang bernilai ekonomi tinggi. Inilah adalah satu inovasi sosial Pertamina khususnya PHM di daerah Balikpapan Kaltim," katanya di Jakarta, Rabu (27/4/2022).
TPA berkapasitas 350-400 ton sampah setiap hari itu jika tidak dikelola dengan baik akan menjadi masalah bagi masyarakat dan Pemkot Balikpapan. Akhirnya, muncul ide dan inovasi memanfaatkan sampah menjadi gas methane itu.
Saat ini, ada sekitar 200 KK di Balikpapan yang bisa menikmati gas metana untuk keperluan masak atau usaha lain. Konsumsi LPG dalam sebulan mencapai Rp50 ribu hingga Rp 70 ribu per bulan, dengan menggunakan gas metana kini mereka hanya mengeluarkan Rp10 ribu per bulan.
Follow Berita Okezone di Google News