JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) mempersiapkan pendekatan preventif dan antisipatif dalam menjamin keamanan dan keselamatan pelanggan LRT Jabodebek saat soft launching pada Agustus 2022.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, KAI sudah memasuki masa pengujian GoA 3 pada lintas pelayanan, sehingga akan mengujicobakan LRT Jabodebek secara otomatis dengan sangat hati-hati.
“KAI telah mempersiapkan strategi komprehensif dan mengembangkan protokol keselamatan yang ketat di seluruh proses pengujian hingga pengoperasian LRT nantinya,” papar Joni Martinus dalam keterangan resmi, Senin (11/4/2022).
Baca Juga: Menko Luhut-Menhub Jajal LRT Jabodebek, 17 Agustus Mulai Beroperasi
Upaya pencegahan tersebut di antaranya, melakukan serangkaian pengujian, pengecekan, dan perawatan yang dilakukan berkala oleh tenaga yang kompeten dan diawasi oleh para ahli di bidangnya. Hal ini dilakukan mengingat LRT Jabodebek akan dioperasikan sistem secara otomatis.
“Walaupun tanpa adanya masinis, otomatisasi sistem yang bekerja dengan baik sesuai pemrograman akan dengan sendirinya menjamin keselamatan,” paparnya.
Sistem otomatis yang terpadu ini terdiri dari dua komponen kunci, yaitu persinyalan dan telekomunikasi. Persinyalan akan mengatur jarak antar kereta, melakukan akselerasi dan pengereman secara otomatis. Sedangkan telekomunikasi yang mengatur komunikasi data, pengaturan suplai daya dan proteksi dari sisi kelistrikan.
Baca Juga: Kawasan Stasiun LRT Bakal Jadi Destinasi Wisata Baru
“Sampai dengan April 2022, progres LRT Jabodebek mencapai 81,45%. LRT Jabodebek ditargetkan soft launching pada 17 Agustus 2022 dan beroperasi secara komersial setelahnya,” urainya.
Prevensi juga diaplikasikan KAI dengan melatih SDM khusus mengenai seluruh aspek operasional LRT Jabodebek agar dapat berjalan dengan aman dan selamat, serta menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) kondisi darurat, baik di dalam kereta maupun di stasiun.
Follow Berita Okezone di Google News