JAKARTA - Indonesia memperbarui komitmen mengurangi efek gas rumah kaca (GRK) dalam dokumen Nationally Determined Contributions (NDC) sebesar 29% pada 2030 dari level business as usual (BaU). Dalam proses transisi energi ini, kaum milenial bisa memulainya dengan menggunakan energi secara bijak.
Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) Nelwin Aldriansyah menilai, kaum muda bisa memberikan kontribusinya dengan mengurangi penggunaan energi berbasis fosil dan menggantikannya dengan sumber energi yang berkelanjutan (sustainable) dan bisa diperbarui (renewable).
Baca Juga: 5 Fakta Presiden Jokowi Tinggalkan Energi Fosil
“Salah satunya adalah dengan memanfaatkan kendaraan umum, baik bus listrik maupun kereta api,” katanya, Jumat (25/3/2022).
Kaum muda juga harus mulai menggunakan perangkat listrik hemat energi dan memanfaatkan panel surya untuk pembangkitan listrik rumah tangga. Hal ini bisa mengurangi ketergantungan rumah pada pasokan listrik dari PLN. Makin ke sini, kata Nelwin, biaya listrik tenaga surya untuk rumah tangga ini makin berkurang jauh.
Baca Juga: Transisi Energi, PLN Butuh Rp1.077 Triliun
“Saya sudah memulainya sejak 2016. Jika dulu harganya masih Rp15 ribu per watt, sekarang sudah tinggal Rp7.000,” kata Nelwin.
Selain itu, kaum milenial juga bisa memanfaatkan sepeda dan sepeda motor listrik sebagai alternatif transportasi. Nelwin menjelaskan, PGE juga sangat mendukung penggunaan sepeda motor listrik. Salah satunya adalah dengan membantu Rangers, sebuah aplikasi ojek online lokal yang dibuat kaum muda di Kamojang, salah satu area kerja PT PGE.
Follow Berita Okezone di Google News