ERUPSI Gunung Semeru, Jawa Timur dan Gunung Merapi, Jawa Tengah tidak hanya memengaruhi kehidupan masyarakat di sekitarnya. Kesehatan mereka pun ikut terancam akibat abu vulkanik hasil erupsi yang terhirup masuk ke saluran pernapasan.
Merangkum dari laman Instagram resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), @idai_ig, Rabu (12/1/2022), salah satu penyakit yang menyerang pernapasan akibat erupsi gunung berapi adalah Pneumoultramicroscopicsilicovolcanoconiosis biasa disebut dengan Pneumokoniosis atau P45 (radang paru akut atau pneumonia)
Dalam unggahan tersebut IDAI menjelaskan bahwa abu vulkanik dapat tetap berada di sekitar area selama beberapa hari setelah letusan gunung terjadi. Abu vulkanik ini akan terus berada di udara dalam jangka waktu yang lama. Oleh sebab itu selalu perhatikan masalah pernapasan setelah terhirup abu vulkanik.
Baca Juga : Gunung Semeru Meletus, Ini Cara Penanganan Trauma untuk Anak dan Korban Terdampak
IDAI memperingatkan bahwa selama 24-48 jam gejala P45 dapat muncul setelah terhirup abu vulkanik. Jika seseorang mengalami batuk terus-menerus, kesulitan saat bernapas, maka ada baiknya untuk segera menghubungi dokter.
Adapun tanda dan gejala yang disebabkan oleh P45, diantaranya:
1. Batuk-batuk
2. Mengi
3. Sesak napas
4. Tidak nyaman saat menarik napas
5. Dada terasa berat atau ditekan
6. Sempoyongan
7. Sakit kepala
Follow Berita Okezone di Google News
(hel)