JAKARTA - Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengoptimalkan digitalisasi melalui Inaportnet di Pelabuhan Banten dan Batam dalam upaya menurunkan biaya logistik dengan memangkas biaya operasional sehingga dapat menciptakan efisiensi.
"Penerapan Inaportnet di pelabuhan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kapal dan barang di pelabuhan agar dapat berjalan cepat, valid, transparan dan terstandar," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Dirlala) Kementerian Perhubungan, Capt Mugen Sartoto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (17/11/2021).
Baca Juga: Digitalisasi, Jurus RI Percepat Bongkar Muat Barang di Pelabuhan
Inaportnet adalah sistem informasi layanan secara elektronik berbasis internet yang terpusat dan mengkolaborasikan standar pelayanan operasional pelabuhan untuk melayani kegiatan kapal dan barang di pelabuhan.
Implementasi Inaportnet tahap awal dimulai dari Pelabuhan Ciwandan dan Pelabuhan Cigading. Kedua pelabuhan tersebut digawangi oleh dua badan usaha pelabuhan yakni Pelindo dan Krakatau Bandar Samudera.
Seiring berjalannya waktu, implementasi tahap awal ini sudah mulai merambah pelabuhan lain yakni pengusulan Pelabuhan Merak dan Bojonegara. Dan akan segera disusul dengan Terminal Khusus (Tersus) dan Terminal Kepentingan sendiri (TUKS) di wilayah Banten yang telah mempersiapkan infrastruktur dan kelengkapan pendukung operasionalnya.
Sebelumnya, KSOP Kelas I Banten telah melakukan digitalisasi Pelabuhan Banten melalui aplikasi KSOP Online. Aplikasi ini mengakomodir kapal-kapal Pelayaran Rakyat serta kapal di bawah 35 GT. Hal ini dilakukan karena digitalisasi dinilai dapat meningkatkan transparansi dalam pelayanan.
Follow Berita Okezone di Google News