Peneliti juga melihat transkriptom dari 500 pasien Covid-19 yang telah mengalami berbagai gejala. Peneliti menemukan, mereka yang tidak memiliki OAS1 terprenilasi mengalami gejala yang jauh lebih parah.
Alasan beberapa orang dilahirkan tanpa enzim tersebut masih menjadi tanda tanya, namun pekerjaan tim peneliti dapat membantu menghasilkan jenis vaksin baru untuk melawan Covid-19 dan jenis infeksi lainnya.
Para peneliti juga meneliti mamalia lain yang kemungkinan terlibat dengan pandemi. Mereka menemukan, kelelawar dan Tapal Kuda tidak memiliki bentuk OAS1 terprenilasi yang melindungi manusia dari virus.
Hal tersebut menjelaskan, mengapa virus itu betul mematikan bagi spesies tersebut. Namun, temuan ini mampu menjelaskan mengapa kelelawar merupakan inang yang sangat produktif bagi berbagai virus.
Follow Berita Okezone di Google News
(hel)