Dari data penjualan ekspor, ekspor per tahun untuk setiap individu eksportir yaitu nilai penjualan ekspor per tahun dapat terlihat bahwa eksportir menunjukkan survival mode yang berbeda dari setiap eksportir. Eksportir kelas besar atau korporasi didukung jejaring yang kuat di pasar ekspor. Sementara itu sejumlah eksportir kelas menengah mengalami penurunan penjualan yang signifikan dan pada gilirannya menyebabkan mereka turun kelas.
Eksportir TPT kelas kecil paling merasakan dampaknya sehingga beberapa eksportir harus keluar dari pasar ekspor. Sebaliknya terdapat sejumlah eksportir yang adaptif yang mampu merespon kebutuhan produk TPT di masa pandemi sehingga penjualan ekspornya ekspansif.
Salah satunya adalah CV Pria Tampan per Agustus 2021, UKM berorientasi ekspor batik asal Solo itu mampu melakukan pengiriman kain batik ke luar negeri senilai 467 ribu dolar AS, mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya dengan nilai ekspor yang mencapai 463 ribu dolar AS.
Selama tiga tahun terakhir, mayoritas negara tujuan dari UKM asal Solo ini adalah Kanada dan Amerika Serikat. Bulir-bulir putih yang timbul pada kain batik yang berasal dari proses pewarnaan kain merupakan ciri khas yang membuatnya diminati oleh pasar mancanegara.
Andri Setyawan CEO dari CV Pria Tampan mengatakan, sangat penting bagi pelaku usaha untuk tetap optimis dan memiliki pola pikir positif bahwa dapat melewati situasi pandemi ini dan harus lebih jeli dalam memanfaatkan segala peluang yang ada.
Follow Berita Okezone di Google News
(kmj)