JAKARTA - Kendaraan keluaran terbaru yang sudah menerapkan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan tetap diharuskan memakai bahan bakar minyak (BBM) beroktan tinggi, seperti Pertamax series.
Menurut Ketua Ikatan Ahli Bahan Bakar Indonesia (IABI) Iman Kartolaksono Reksowardojo, AI tidak bisa mencegah kerugian jika kendaraan dipaksa memakai BBM beroktan rendah.
"Programming yang dilengkapi AI memang bisa beradaptasi supaya tidak merusak mesin. Tetapi, tetap saja ada batasnya. Jika terus-menerus memakai BBM beroktan rendah maka tetap merugikan. Karena konsekuensinya adalah penurunan kinerja dan penurunan efisiensi. Selain itu, emisi juga memburuk,” katanya di Jakarta, Selasa (31/8/2021).
Baca Juga: Jangan Kaget! BBM Premium Pelan-Pelan Menghilang dari RI
Menurutnya, pemrograman AI memang membuat motor lebih fleksibel terhadap kualitas BBM yang dikonsumsi. Namun fleksibilitas yang bisa diadaptasi melalui Engine Control Unit (ECU) tersebut, memiliki limit dan terdapat sistem yang dikompromikan, misalnya melalui pengapian yang disetel menjadi lebih lambat.
Jadi, lanjutnya, tetap saja ada kekurangannya, oleh karena itu kendaraan yang dilengkapi dengan AI pun, tetap harus mengonsumsi BBM RON tinggi.
"BBM dengan oktan tinggi berdampak positif terhadap kendaraan bermotor. Tidak hanya bagi kendaraan yang dilengkapi dengan teknologi AI, namun juga kendaraan lain," kata dia.
Follow Berita Okezone di Google News