MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berharap di tengah pandemi Covid-19, industri dan platform radio semakin inovatif dalam memberikan hiburan dan informasi, dengan variasi kreativitas agar tetap menjadi media edukasi bagi masyarakat.
Sandiaga Uno dalam diskusi virtual dengan Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio se-Indonesia, Minggu 7 Februari 2021 menjelaskan, subsektor radio dan musik adalah bagian dari 17 subsektor ekonomi kreatif. Radio disebutnya sebagai platform industri yang tahan banting dalam menghadapi tantangan dari masa ke masa.
Baca juga: Sandiaga Uno: Sport Tourism Belitung Melanjutkan Recovery Pascapandemi
Mulai dari melewati masa era televisi, kemudian internet, hingga era digitalisasi. Di tengah pandemi ini, radio diharapkan menjadi media yang mampu membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan tetap memberikan informasi yang akurat bagi masyarakat.
“Radio terbukti selalu menjadi media yang mampu beradaptasi dengan situasi krisis. Sepanjang sejarah, pada saat terjadi perang, bencana alam besar, dan keadaan darurat kesehatan, radio telah memainkan peran utama. Saya mengajak semua pihak untuk tetap saling tebar semangat optimisme serta menjalankan prinsip gotong royong. Salah satu solusi dari pemerintah pusat untuk dapat mengangkat kembali ekonomi kreatif,” ujarnya.
Sandiaga Uno juga menjelaskan, fakta bahwa radio adalah media yang paling universal, paling sederhana dan paling mudah diakses. Para ahli telah memperkirakan bahwa di era pandemi konsumsi media justru akan meningkat, karena semakin banyak orang yang tinggal di rumah.
Beberapa studi misalnya yang dilakukan Rodero pada 2020 mencatat peningkatan konsumsi radio selama pandemi. Kebanyakan pendengar mendengarkan antara satu dan dua jam sehari. Di BBC misalnya naik 18 persen. Di Italia, menurut Association of European Radio, jumlah pendengar meningkat 2,4 persen. Di Amerika Serikat telah terjadi peningkatan konsumsi radio sebesar 28 persen.
Baca juga: Angela Tanoesoedibjo Diskusi Bersama ICCN Membahas Akselerasi Ekonomi Kreatif di Daerah
Di Indonesia dalam kondisi pandemi saat ini menyebabkan sejumlah radio harus berjibaku. Beberapa radio juga, ikut mengurangi jumlah personilnya. Hasil pendataan hingga Mei 2020 dari 600 anggota Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) perusahaan radio sudah melakukan pemotongan gaji sekitar 30 persen.
“Namun, sekali di udara tetap diudara, beberapa stasiun dan jaringan radio mampu bertahan dan berinovasi, beradaptasi dengan pandemi karena radio adalah media yang sarat akan hiburan dan informasi, dengan variasi kreativitas,” ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News