JAKARTA - Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menyebut harga batu bara telah mengalami kenaikan sejak dua bulan terakhir. Salah satu penyebabnya adalah membaiknya permintaan komoditas tersebut khususnya dari China.
"Kondisi terkini itu terefleksi dari harga (batu bara) sejak dua bulan terakhir sudah mulai merangkak naik dan ini diakibatkan oleh membaiknya permintaan khususnya di China, ini dari sisi demand agak membaik," ujar Direktur Eksekutif APBI, Hendra Sinadia dalam acara Market Review IDX Channel, Rabu (25/11/2020).
Baca juga: Menteri ESDM Sebut RI Butuh Batu Bara hingga 172 Juta Ton di 2021
Tidak hanya itu, APBI pada hari ini juga dengan Asosiasi Importir Batu bara di China sekaligus penandatanganan coal procurement agreement yang difasilitasi oleh pemerintah Indonesia melalui Kemenko Kemaritiman dan Investasi Kemenko Marves, Duta Besar Indonesia di China dan Duta Besar China di Indonesia secara virtual.
"Jadi, ini memberikan kami lebih banyak optimisme untuk menatap di 2021 karena Tiongkok adalah pasar ekspor batu bara Indonesia terbesar kurang lebih 33 persen ekspor kita ke Tiongkok dan Tiongkok juga itu dari sisi impornya hampir separuh dari impor batu bara termal dari segi volume itu dari Indonesia," katanya.
Baca juga: Target Penyerapan Batu Bara Domestik Meleset Gegara Covid-19
Hendra menyebutkan, dengan adanya pertemuan tersebut setidaknya bisa berdampak kepada kestabilan harga batu bara dimana sejak masa pandemi Covid-19 harganya turun dan perlahan membaik setelah China kembali memulai perekonomiannya.
Follow Berita Okezone di Google News