KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan perlu adanya penanganan ekstraordinary atau luar biasa untuk membangkitkan sektor ekonomi dan pariwisata di tengah pandemi Covid-19.
"Untuk membangun tatanan baru harus dengan pendekatan ekstraordinary, karena pandemi Covid-19 ini global, penanganannya pun dengan ekstraordinary supaya pergerakan ekonomi tumbuh, itu dari arahan Presiden Jokowi," ujar Koordinator Promosi dan Pendukung Wisata Kemenparekraf Titik Wahyuni saat membuka Indonesia Corporate Travel and MICE (ICTM) III di Golden Tulip Holland Resort Batu, Jawa Timur, Kamis (12/11/2020) malam.
Baca juga: Apa Itu CHSE Pariwisata dan Ekonomi Kreatif?
Salah satu sektor wisata paling terpuruk saat Covid-19 mewabah di Indonesia adalah kegiatan Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE). Kemenparekraf mendorong MICE menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE, yakni singkatan dari Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan).
Penyelenggara MICE perlu kreatif mengemas kegiatan agar tetap bergerak aman di tengah Covid-19, misalnya dengan menyusun event dengan konsep hybrid.
"Bagaimana cara menggerakkan ekonomi di kondisi yang terbatas. Kami sudah melakukan kegiatan online, beranjak ke kegiatan hybrid. Malam ini bisa melakukan kegiatan offline dari buyer (pembeli) dan seller (penjual) teman-teman di Jawa Timur. Buyer sebagai strategi untuk menggerakkan perekonomian di domestik," paparnya.
Baca juga: Menko Luhut Apresiasi Penerapan Protokol 3K di Labuan Bajo
Sosialisasi panduan dan protokol kesehatan CHSE pada sektor MICE perlu terus dilakukan dengan melibatkan peran seluruh elemen, termasuk media sebagai sarana informasi.
Kemenparekraf menggandeng MNC Group sebagai perusahaan media terbesar dan terintegrasi di Asia Tenggara. "Sebagus apapun kegiatan kalau tidak dipublikasikan, gaungnya kurang.”
Follow Berita Okezone di Google News