Labuan Bajo dipilih sebagai lokasi simulasi karena memiliki nilai strategis. Di antaranya pada 2023 Labuan Bajo akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asean Summit dan G20 sehingga perlu ada penyamaan perspektif media terhadap bentuk keselamatan dan keamanan bagi wisatawan yang hadir.
Simulasi mengangkat tiga skenario, yakni skenario kebencanaan tsunami, skenario kecelakaan kapal, dan skenario kecelakaan perorangan (protokol penanganan serangan jantung) dengan melibatkan berbagai pihak mulai dari BMKG, BNPB, TNI, Polri, Basarnas, BTNK, Kementerian Kesehatan, Tour Guide, Tim Terpadu, masyarakat, dan lainnya.
"Kembali saya tekankan bahwa protokol ini diperlukan untuk meyakinkan pengunjung di destinasi pariwisata tentang jaminan kenyamanan dalam hal kesehatan, keselamatan, serta keamanan yang pelayanannya diberikan secara terpadu oleh pemerintah bersinergi dengan dunia usaha dan masyarakat setempat untuk menerapkan yang sudah memenuhi standar internasional untuk kembali merebut kepercayaan pasar," kata Wishnutama Kusubandio.
Simulasi Protokol ini adalah yang pertama dilakukan di Indonesia dan akan dilakukan di Destinasi Pariwisata Nasional lainnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(sal)