JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan volume Posisi operasi pasar terbuka (OPT) diproyeksikan akan terus meningkat. Hal ini sejalan dengan strategi Bank Indonesia terkait operasi moneter.
Sementara itu adanya injeksi likuiditas dari kebijakan fiskal hingga akhir tahun akan potensial menambah excess likuiditas perbankan di tengah rendahnya realisasi penyaluran kredit.
Baca Juga: Pertumbuhan Kredit Bank Swasta Minus 0,27%
"Instrumen OPT dan SBN akan menjadi kombinasi instrumen alternatif bagi perbankan hingga dapat dipastikan sinyal recovery ekonomi mendorong permintaan kredit," kata Sekretaris Lembaga Muhamad Yusron di Jakarta, Selasa (3/11/2020).
Di samping itu, posisi operasi pasar terbuka (OPT) konvensional Bank Indonesia pada posisi akhir September 2020 naik ke level Rp607,9 triliun dibandingkan periode akhir Agustus 2020 yang sebesar Rp473,84 triliun atau naik sebesar Rp134,08 triliun.
"Kenaikan OPT pada periode September 2020 terutama dikontribusikan oleh kenaikan pada reverse repo Gov security yang meningkat sebesar Rp72,09 triliun menjadi Rp435,29 triliun dan term deposit sebesar Rp60,19 triliun menjadi Rp197,19 triliun," katanya.
Kenaikan ini menandakan kondisi likuiditas di perbankan masih cukup baik di tengah kehati-hatian perbankan dalam penyaluran kredit.
Follow Berita Okezone di Google News
(kmj)