KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menekankan pentingnya pelaku wisata di Indonesia untuk melengkapi data mikro terkait usahanya. Hal ini perlu dilakukan agar lebih mudah dijangkau program pemerintah dengan lebih efektif.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo mengatakan, Kemenparekraf bertekad untuk mendukung pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif agar semakin berkembang di era adaptasi kebiasaan baru. Karena roda perekonomian negara harus selalu bergerak.
“Berbagai program pun sudah kami rancang untuk diterapkan bagi pelaku parekraf,” kata Fadjar seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Okezone, Rabu (28/10/2020).
Ia mengatakan, pihaknya juga memerlukan dukungan data mikro termasuk kelengkapan data pelaku parekraf yang akurat di lapangan sebagai dasar untuk merancang kebijakan sekaligus sasaran dalam penerapan program.
Baca Juga: Wisatawan Mulai Berdatangan ke Lembang, Petugas Siapkan Langkah Antisipasi
Fadjar mencontohkan, kelengkapan data-data para anggota yang tergabung dalam asosiasi pariwisata akan memungkinkan penerapan program berjalan sesuai target sasaran. Termasuk dalam program pelatihan, bantuan pemerintah berupa stimulus maupun bantuan dalam bentuk lain, hingga pemberian insentif.
Sejumlah program yang saat ini dikembangkan untuk mendukung usaha pelaku parekraf di tengah pandemi di antaranya bantuan-bantuan serta stimulus seperti sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) gratis, penyaluran dana hibah pariwisata, serta bantuan langsung tunai ke pelaku wisata dan ekonomi kreatif. Semua program itu menjadi upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga agar para pelaku usaha bisa tetap bertahan di masa pandemi Covid-19.
Follow Berita Okezone di Google News