Lebih lanjut, para peneliti kini telah menemukan fakta bahwa virus tersebut pun ditemukan pada sel-sel serupa yang melapisi bagian tengah telinga. Lalu, Virus SARS-CoV2 juga rupanya menghasilkan respons peradangan dan peningkatan bahan kimia yang dikaitkan dengan gangguan pendengaran.
"Ini adalah kasus gangguan pendengaran sensorineural pertama yang dilaporkan di Inggris," kata penulis laporan. Ia melanjutkan, mengingat keberadaan virus yang tersebar luas di masyarakat dan morbiditas gangguan pendengaran yang signifikan, penting untuk menyelidiki lebih lanjut.
Sementara itu, meskipun gangguan pendengaran akibat Covid-19 adalah kasus yang jarang sekali terjadi, penulis menyerukan kesadaran yang lebih besar tentang kemungkinan ini. Sebab, jika terdeteksi lebih dini, pengobatan steroid dapat mencegah gangguan pendengaran total.
"Dokter harus bertanya pada pasien pasien dalam perawatan intensif tentang kondisi pendengarannya dan merujuk mereka untuk perawatan yang lebih intens jika ada gejala tersebut," saran peneliti.
Follow Berita Okezone di Google News
(hel)