Belum lama ini publik diberitahu bahwa ada obat murah yang dipercaya mampu menyelamatkan nyawa pasien Covid-19, yaitu dexamethasone. Obat steroid tersebut bisa Anda temukan di apotek dan harganya sangat terjangkau.
Kini, peneliti menemukan fakta baru bahwa berkumur air garam dipercaya bisa membunuh virus corona yang ada di area mulut atau orofaring pasien Covid-19. Bahkan, air biasa pun diketahui bisa.
Fakta tersebut tertuang di dalam laporan studi berjudul 'Possible beneficial role of throat gargling in the coronavirus disease pandemic' yang dipublikasi 3 Juni 2020 di NCBI.
Peneliti studi ini berasal dari Departement of Denistry, Kaohsiung, Chang Gung Memorial Hospital and Chang Gung University College of Medicine, Kaohsiung, Taiwan, dan Departement of Ophthalmology, Kaohsiung Chang Gung Memorial Hospital and Chang Gung University College of Medicine, Kaohsiung, Taiwan.
Dalam studi tersebut peneliti di Hong Kong menemukan bahwa pasien yang terinfeksi virus SARS-CoV2 penyebab Covid-19 sindrom pernapasan akut berat memiliki viral load saliva (jumlah virus) tertinggi pada sampel swab di area orofaring selama minggu pertama, terutama hari ke 4.
Baca Juga : Pesona Nathalie Holscher yang Baru Jadi Mualaf, Sule Jadi Saksi!
Lebih lanjut, penelitian di Jerman pun menemukan fakta bahwa pasien terinfeksi Covid-19 dapat diidentifikasi melalui swab test pada tenggorokannya di hari pertama gejala muncul, sekalipun ringan.
"Dalam minggu pertama setelah infeksi, virus di orofaring dan tenggorokan adalah virus yang paling aktif bereplikasi," kata peneliti. Fakta lain ditemukan bahwa urutan genom virus yang diisolasi dari tenggorokan berbeda dengan virus yang diisolasi dari paru-paru pasien yang sama.
Di Taiwan sendiri perintah menggunakan masker sangat gencar disuarakan ke masyarakat. Langkah ini dipercaya dapat mengurangi jumlah virus yang dihirup, sehingga memperkecil juga viral load di awal infeksi.
Dengan konsep pemikiran seperti itu, pemerintah Taiwan sudah menggalakkan penggunaan masker lebih awal masa pandemi. Dampaknya sangat positif, jumlah kasus di negara tersebut relatif kecil. Berbeda dengan negara yang longgar akan perintah pakai maskernya, angka kasus terus memperlihatkan peningkatan.
Nah, pencegahan baru dinilai perlu ada untuk mengurangi angka kejadian, setidaknya tingkat keparahan penyakit Covid-19 bisa ditekan. Karena itu, studi di China keluar dan memperlihatkan fakta bahwa jumlah virus di nasofaring memengaruhi keparahan penyakit pasien.
"Perlu dilakukan pengurangan jumlah virus di jaringan tubuh di awal infeksi, karena hal itu memberi dampak penurunan keparahan penyakit," kata peneliti. Selain itu, SARS-CoV2 memiliki ciri tropisme tenggorokan awal. Karenanya, obat kumur tenggorokan mungkin berpotensi mengendalikan pandemi Covid-19.
Sejalan dengan hal tersebut, studi uji coba acak dilakukan di Jepang dan memperlihatkan bahwa berkumur tenggorokan dengan air ledeng 3 kali sehari secara signifikan mengurangi kejadian infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Studi di Inggris pun memperlihatkan serupa dengan hasil bahwa irigasi rongga hidung dan berkumur dengan hipersonik saline selama 48 jam setelah timbulnya gejala pada pasien dengan ISPA secara signifikan mengurangi periode penyakit sebesar 1,9 hari, penggunaan obat sebesar 36 persen, transmisi kontak rumah sebesar 35 persen, dan viral load secara signifikan.
"Kemungkinan alasan untuk keeftifan berkumur di tenggorokan mungkin karena bahan pencuci fisik yang digunakan dalam berkumur menyebabkan pelepasan virus dan sel yang terinfeksi atau menyebabkan inaktivasi kimiawi virus," terang peneliti.
Follow Berita Okezone di Google News